Kamis, 08 Maret 2012

PSIKOLOGI HEWAN


Semua organism memiliki perilaku. Perilaku merupakan bentuk respons terhadap kondisi internal dan eksternalnya. Suatu respons dikatakan perilaku bila respons tersebut telah berpola, yakni memberikan respons tertentu yang sama terhadap stimulus tertentu. Perilaku juga dapat diartikan sebagai aktivitas suatu organisme akibat adanya suatu stimulus. Dalam mengamati perilaku, kita cenderung untuk menempatkan diri pada organisme yang kita amati, yakni dengan menganggap bahwa organisme tadi melihat dan merasakan seperti kita. Seperti inilah yang disebut dengan psikologi hewan yang merupakan ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut ilmu jiwa. Sehingga Ada seorang ahli psikologi yang bernama Tolman yang dulu sekolah di Universitas Harvard yang terbaik dikenal untuk studi belajar di tikus menggunakan mazes, dan ia menerbitkan artikel banyak percobaan, yang karya-nya dengan Ritchie dan hewan lainnya. Dalam studi belajar di tikus, Tolman berusaha untuk membuktikan bahwa binatang dapat mempelajari fakta-fakta tentang dunia yang mereka kemudian dapat digunakan dalam cara yang fleksibel, bukan hanya belajar otomatis tanggapan yang tidak dipicu oleh stimuli lingkungan. Dalam bahasa waktu, Tolman adalah "SS" (rangsangan-rangsangan), teori tikus pada psikologi Gestalt untuk menyatakan bahwa binatang dapat mempelajari hubungan stimuli. Dia ingin menggunakan perilaku metode untuk memperoleh pemahaman tentang proses mental manusia dan hewan lainnya. Dalam studi belajar di tikus, Tolman berusaha untuk membuktikan bahwa binatang dapat mempelajari fakta-fakta tentang dunia yang mereka kemudian dapat digunakan dalam cara yang fleksibel, bukan hanya belajar otomatis tanggapan.
Profesor Mendl menjelaskan bahwa anjing yang berlari cepat ke tempat membingungkan ini yang seakan-akan mengharapkan hadiah makanan yang positif, diklasifikasikan sebagai pelaksanaan keputusan optimistis yang menarik, anjing-anjing tersebut cenderung lebih kurang menunjukkan tingkah laku yang mirip kegelisahan ketika ditinggal sendirian dalam waktu yang tidak lama. Sekitar setengah jumlah anjing yang ada di Inggris pada situasi tertentu bisa menunjukkan tingkah laku yang berkaitan dengan perpisahan yaitu membuang tinja, mengonggong dan menghancurkan benda-benda di sekitar rumah ketika anjing-anjing tersebut terpisah dari pemilik atau tuannya. Penelitian kami mengindikasikan bahwa para anjing yang menunjukkan tingkah laku ini juga kelihatannya melakukan penilaian yang lebih pesimistis secara umum.
Perilaku Terajar
Perilaku terajar adalah perilaku yang lebih kurang diperoleh atau dimodifikasi secara permanen sebagai akibat pengalaman individu.Kebiasaan: hampir semua hewan mampu belajar untuk tidak bereaksi terhadap stimulus berulang yang telah dibuktikan tidak merugikan. Fenomena ini dikenal sebagai kebiasaan (habituasi) dan merupakan suatu contoh belajar sejati. Keterpatrian/Tanggap Tiru Imprinting: Merupakan salah satu contoh belajar yang khusus dan nyata. Contoh: jika seekor anak angsa yang baru menetas dihadapkan pada sebuah benda yang dapat bergerak dan mengeluarkan bunyi yang dapat terdengar, hewan itu akan mengikutinya sebagaimana mereka mengikuti induknya, Waktu penghadapan cukup kritis, karena jika dilakukan beberapa hari setelah menetas, keterpatrian tidak terjadi. Respon yang Diperlazimkan: merupakan perilaku terajar yang paling sederhana, yang pada dasarnya adalah respon sebagai hasil pengalaman, disebabkan oleh suatu stimulus yang berbeda dengan yang semula memicunya. Ivan Pavlov, fisiologiawan Rusia, dalam penelitiannya dengan anjing menemukan bahwa jika anjing diberi makanan pada mulutnya, ia akan mengeluarkan air liur yang mungkin merupakan refleks bawaan yang melibatkan kuncup rasa, neuron sensori, jaring-jaring neuron di otak, dan neuron motor yang menuju kelenjar ludah. Pavlov kemudian menemukan jika pada saat meletakkan makanan di mulut anjing ia membunyikan bel, anjing selanjutnya akan berliur setiap kali anjing tersebut mendengar bel. Hal ini merupakan respon yang diperlazimkan. Anjing telah belajar bereaksi terhadap stimulus pengganti, yaitu stimulus yang diperlazimkan.
Motivasi: Diantara kebanyakan hewan, motivasi (terkadang disebut juga dorongan) dihubungkan dengan kebutuhan fisiknya. Seekor hewan yang haus akan mencari air dan yang merasa lapar akan mencari makanan. Kepuasan terhadap dorongan merupakan kekuatan motivasi dibalik perilaku hewan tersebut. Sebagian besar perilaku spontan hewan-hewan ini merupakan akibat usaha memelihara homeostasis. Banyak diantara dorongan ini bersumber dalam hipotalamus. Dalam semua kasus, hipotalamus mengawali respon yang berakibat penurunan dorongan tersebut, dan dapat pula menghambat beberapa di antara respon tadi bila titik kepuasan tercapai.
Hewan dihadapkan pada empat bentuk perintah yang menopang hidupnya, yaitu: (1) makan, (2) mencegah jangan sampai dimakan, (3) mampu bertahan hidup dalam kondisi fisik lingkungannya, dan (4) meneruskan gen-gennya kepada generasi berikutnya.
1)      Perilaku Makan: Hewan beragam dalam keluasan cita rasanya. Dari yang sangat khusus hingga ke pemakan umum yang dapat memilih di antara sekumpulan spesies yang dapat dimakan. Tujuan makanan ialah energi, tetapi energi diperlukan untuk mencari makanan. Jadi hewan berperilaku sedemikian rupa untuk memaksimumkan perbandingan kerugian/keuntungan dari pencarian makanan itu. 2)    Perilaku Mempertahankan diri: Perilaku berkisar dari melarikan diri dari pemangsa potensial sampai dengan menggunakan senjata bertahan dan penggunaan kamuflase dan mimikri (meniru).
3)      Bertahan Hidup dalam Lingkungan Fisik: Kebanyakan hewan hanya dapat bertahan hidup dalam kisaran suhu, salinitas, kelembaban tertentu, dan sebagainya. Kisaran ini relatif luas bagi hewan, seperti mamalia dan burung, yang banyak mempunyai mekanisme yang efis
(Untuk Memenuhi Tugas Ekologi Hewan Biologi UMM)

Sabtu, 07 Januari 2012

REFLEKSI KELOMPOK 11 dan 12

KELOMPOK 11
Presentasi kelompok 11 yang dijelaskan oleh teman saya yaitu dika wiwit, ilmin, pranoto dan herdina dimana pada presentasi kali ini menjelaskan tentang ekosistem aquatik yang menjelaskan tentang hutan pantai dimana Hutan pantai/pesisir memegang peranan penting baik itu dalam hal menjaga keseimbangan ekosistem pantai maupun kehidupan sosial-ekonomi masyarakat sekitarnya. Ekosistem hutan pantai sangat kaya, sehingga tidak heran kalau hutan pantai bisa memberikan keuntungan ekonomi bagi masyarakat sekitarnya, tentunya dengan pengelolaan yang bijaksana dan berkesinambungan. Selain itu juga kelompok ini menjelaskan tentang ekosistem hutan pantai yang dibagi menjadi Formasi Pescaprae dan Formasi Barringtonia dan yang mencangkup hutan pantai, rawa, mangrove, ekosistem air tawar, ekosistem pantai, estuaria, terumbu karang, ekosistem laut, dan bentos. Setelah presentasi selesai dibuka 3 pertanyaan dimana yang tanya adalah Neni, Hendy, dan Susan A. Neni menanyakan apabila kita membuat kolam dan di dalamnya kita beri tanah dan organisme apakah itu termasuk ekosistem aquatik dan konsep dasar dari ekosistem aquatik itu seperti apa? Jawaban dari kelompok ini yaitu kolam tadi termasuk ekosistem aquatik tetapi yang buatan bukan ekosistem aquatik yang alami karena dibuat oleh manusia dan konsep dasar dari ekosistem aquatik yaitu adanya interaksi antara organisme dan linkungannya yang berada pada daerah perairan. Pertanyaan dari Hendy yaitu daerah-daerah dimanakah yang ada di Indonesia yang memiliki hutan mangrove? Jawaban dari kelompok ini adalah daerah Malang terutama di pantai Sendang Biru, di daerah tuban, Madura,dll
KELOMPOK 12
Kelompok 12 yang menjelaskan tentang suksesi yang merupakan suatu proses perubahan, berlangsung satu arah secara teratur yang terjadi pada suatu komunitas dalam jangka waktu tertentu hingga terbentuk komunitas baru yang berbeda dengan komunitas semula. Dimana suksesi dibagi menjadi dua yaitu Suksesi tumbuhan yang mempunyai Penggantian suatu komunitas tumbuh-tumbuhan oleh yang lain. Hal ini dapat terjadi pada tahap integrasi lambat ketika tempat tumbuh mula-mula sangat keras sehingga sedikit tumbuhan dapat tumbuh diatasnya dan Suksesi ekologis : Suatu komunitas yang terdiri dari berbagai populasi bersifat dinamis dalam interaksinya, dan dalam ekosistemnya mengalami perubahan sepanjang masa. Kemudian dijelaskan mengenai jenis- jenis suksesi , tahap-tahap suksesi, konsep klimak, sere, dan proses suksesi. Dalam kelompok ini yang saya dapat hanya ini saja karena saya selanjutnya tidak memperhatikan jalanya diskusi karena menahan lapar.dalam diskusi ini yang bisa saya dapat adalah mengenai suksesi itu sendiri dan jenis- jenisnya.

REFLEKSI KELOMPOK 8 dan 9

Kelompok 8
Metode Analisi Vegetasi
Kelompok 8 menjelaskan tentang analisis vegetasi yang dipresentasikan oleh dista, hatta, lita dan nur laila diman akelompok ini menjelaskan tentang pengertian vegetasi merupakan suatu cara mempelajari susunan atau komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-tumbuhan. Dan mempunyai Metode analisis vegetasi ada tiga yaitu metode destruktif, metode florestika, dan metode non florestika. Selain itu juga dijelaskan mengenai dijelaskan oleh mbak dista mengenai Teknik Pencuplikan Kuadrat yang menjelaskan mengenai Liat quadrat Spesies di luar petak sampel dicatat dan Count/list count quadrat dimana Metode ini dikerjakan dengan menghitung jumlah spesies yang ada beberapa batang dari masing-masing spesies di dalam petak. Kemudia laila menerangkan tentang Metode garis merupakan suatu metode yang menggunakan cuplikan berupa garis. Penggunaan metode ini pada vegetasi hutan sangat bergantung pada kompleksitas hutan tersebut. metode titik, Pada metode ini tumbuhan yang dapat dianalisis hanya satu tumbuhan yang benar-benar terletak pada titik-titik yang disebar atau yang diproyeksikan mengenai titik-titik tersebut. Cuma materi ini yang bisa saya dapatkan dari kelompok 8 karena saya pada hari itu tidak focus karena banyak sekali teman-teman yang ramen sendiri. Kemudian presentasipun sudah selesai kemudian tinggal diskusi dimana Pada diskusi ini ada pertanyaan dari teman saya yaitu Susan A, Phriska. Susan menanyakan tentang metode analisis apa yang digunakan pada gambar peta vegetasi yang ditampilkan pada slide? Jawaban dari kelompok ini yaitu metode non floristika. Phriska menanyakan tentang perbedaan hutan primer dan hutan sekunder. Jawaban dari kelompok ini saya rasa sudah cukup bagus yaitu hutan primer adalah hutan yang telah mencapai umur lanjut  dan ciri structural tertentu yang sesuai dengan pematangannya sehingga dengan demikian memiliki sifat-sifat ekologi yang murni. Sedangkan hutan sekunder adalah hutan yang tumbuh kembali secara alami setelah ditebang atau dirusak.
KELOMPOK 9
Presentasi kelompok 9 dipresentasikan oleh linata, mawa, lita, dan lely dimana kelompok ini membahas tentang ekosistem yang merupakan hubungan timbal balik antara komponen biotik (tumbuhan, hewan, manusia, mikroba) dengan komponen abiotik (cahaya, udara, air, tanah dsb) di alam. Dimana system dalam ekologi dibagi menjadi dua yaitu Sistem tertutup :sistem dengan batas yang memungkinkan untuk terjadinya pertukaran energy. Sistem terbuka :sistem dengan batas yang memungkinkan terjadinya pertukaran energi dan materi. Selain itu juga dijelaskan mengenai aliran energi yang dimulai dari Cahaya matahari sebagai sumber utama energi bagi kehidupan . Energi memasuki sebagian besar ekosistem dalam bentuk cahaya matahari. Selain itu juga dijelaskan mengenai siklus biogeokimia, produktivitas dan daya dukung, proses-proses dasar dalam produktivitas primer, metode penentuan produktivitas primer, dan produktivitas berbagai ekosistem. Dalam diskusi ada 2 teman saya berpertanya yaitu Hatta dan Veni. Hatta menanyakan tentang energi dalam proses fotosintesis dan Veni menyakan penjelasan tentang produktivitas primer kotor dan produktivitas primer bersih. Kelompok kami menjawab produktivitas primer kotor adalah seluruh bahan organik yang dihasilkan dari proses fotosintesis pada organisme fotoautotrof sedangkan produktivitas primer bersih adalah sisa energi produktifitas primer kotor yang baru disimpan. Biomassa organisme autotrof (produsen) diperkirakan mencapai 50%-90% dari seluruh bahan organik hasil fotosintesis.