Jumat, 30 September 2011

AUTEKOLOGI DAN SINEKOLOGI


Autekologi  yaitu ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme atau organisme secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya. Contoh autekologi misalnya mempelajari sejarah hidup suatu spesies organisme, perilaku, dan adaptasinya terhadap lingkungan. Contoh  adalah mempelajari kemampuan adaptasi pohon merbau (Intsia palembanica) di padang alang-alang.
Sinekologi yaitu ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu. Misalnya mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa, atau di taman nasional.
Rangkuman Jurnal
Purnajiwa adalah salah satu tumbuhan obat yang hidup di hutan dataran tinggi Bali. Tumbuhan ini dipercaya  oleh masyarakat Bali memiliki khasiat sebagai aprodisiak. Populasi purnajiwa di lokasi sampel bervariasi. Jumlah Purnajiwa yang ditemukan relatif cukup banyak namun sebagian besar belum banyak yang mulai berbunga dan tidak ada yang sedang berbuah. Metode pengambilan data secara purposive sampling dengan menjelajahi kawasan untuk mencari populasi  purnajiwa. Setelah ditemukan populasinya kemudian dilakukan pengambilan sampel dengan membuat plot ukuran 1 x 1 m. Data-data yang diambil berupa jumlah individu purnajiwa, jumlah yang sedang berbunga dan berbuah, kondisi vegetasi tumbuhan bawah berupa anakan pohon, perdu maupun herba serta diamati juga beberapa faktor lingkungan seperti pH tanah, ketinggian tempat, kemiringan lahan, ketebalan seresah dan intensitas penyinaran (Loewen et al., 2001) Purnajiwa ditemukan pada tempat yang ternaungi diantaranya adalah di bawah pohon Laportea sp., Ficus sp., Syzygium zollingerianum, dan Sauraria sp. Dengan intensitas penyinaran antara 55-65%. Tumbuh pada kemiringan tanah antara 20-55 % serta ketebalan seresah 3-7 cm dengan pH tanah berkisar antara 6,7- 6,8. Sebanyak 16 jenis tumbuhan bawah hidup bersama purnajiwa diantaranya yang cukup dominan adalah Diplazium proliferum (INP = 54,6) dan Oplismenus compositus L. (INP = 40).  Populasi purnajiwa di sebagian kawasan hutan Bukit Tapak secara umum masih cukup baik, namun intensitas masyarakat memasuki kawasan hutan ini harus menjadi perhatian apabila menghendaki kelestarian biodiversitas tumbuhan pegunungan, termasuk jenis purnajiwa ini. Kegiatan konservasi exsitu menjadi salah satu alternatif solusi untuk menyelamatkan populasi purnajiwa. Dengan demikian analisis yang kuantitatif melalui penelitian  dapat mengungkap adanya hubungan atau korelasi antara faktor ligkungan dengan komposisi vegatasi dan keberadaan suatu spesies tertentu di suatu habitat(Daubenmire, 1968; Loewen et al., 2001). Dengan membaca jurnal penelitian purnajiwa itu saya bisa memberikan alasan bahwa pohon purna jiwa termasuk ekologi karena selain faktor abiotik yaitu faktor lingkungan, faktor biotik yaitu tumbuhan lain yang hidup bersama suatu jenis merupakan parameter penting di dalam autekologi tumbuhan (Le Brocque, 1995; Swamy et al., 2000). Dengan demikian selain  memperhatikan faktor lingkungannya, karakteristik habitat dapat diketahui dengan memperhatikan tumbuhan yang ada di sekelilingnya.
Sumber : 

ANALISIS JURNAL
            Penelitian  purnajiwa termasuk autekologi karena penelitian purnajiwa mempelajari suatu spesies organisme atau organisme secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya. Karena pertumbuhan purnajiwa di pengaruhi oleh  faktor abiotik yaitu faktor lingkungan antara lain  pH tanah, ketinggian tempat, kemiringan lahan, ketebalan seresah dan intensitas penyinaran dan faktor biotik yaitu tumbuhan lain yang hidup di sekelilinya selain itu juga Autekologi memperhatikan kondisi dan tanggapan individu spesies tanaman dalam habitat mereka dan falsafah yang mendasarinya adalah dengan memandang tumbuhan sebagai ukuran yang menggambarkan kondisi lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini paling sedikit yang dimaksud dengan alam lingkungannya adalah iklim dan tanah. Dari kajian ini lahir bidang kajian yang menilai bahwa tumbuhan adalah sebagai indikator alam atau indikator lingkungan hidup.

Rabu, 28 September 2011

HANYA SEBATAS JANJI

Kutulis janjimu dalam relung jiwaku
Janji yang engkau selalu ucapkan dalam mulut manismu
Janji cinta yang hanya sebatas kata
Janji cinta yang hanya meneteskan air mata
Apakah kenyataan cinta demikian
Engkau telah rengut relung hatiku
Engkau yang hanya mempermainkan kata yang kau ucapkan
Kabari aku kebenaran cinta sesunguhnya
Dengan kebenaran itu aku tau makna cinta
Tiada kenikmatan cinta bagikuu
Tiada kebahagiaan cinta dalam hidupku
Aku hanya berharap janji itu kau tepati
Janji untuk selalu bertahan dalam kerapuhan cintaku
Cinta yang terbatas oleh waktu
Cinta yang terbatas oleh jarak
Tapi semua sirna 
Semua tinggal kenangan janji yang kau ucapkan untukku
Janji untuk MENUNGGU AKU LULUS S1.............
Tapi engkau yang menggakhiri
Hingga aku berharap kata itu hingga sekarang
Karena aku akan bertahan dengan sisa cinta yang di relung hatiku
Hingga engkau tepati janjimu meski waktu yang terus berlalu
Aku akan bertahan dengan kata semu yang kau ucapkan
Hingga aku temukan pengatimu

DIBALIK KESEDIHAN

Terkadang ku berfikir begitu jangkal mengenai masalah yang saya hadapi, begitu berat ku rasakan hingga aku pernah berfikir untuk mengahiri semuanya. Tapi aku berfikir dua kali karena semua itu tidak akan menyelesaikan masalah yang aku hadapi. Sebuah penghiatan dari seseorang yang aku sendiri sangat mencintainya, bahkan kepercayaan itu melebihi kepercayaanku sama sahabatku sendiri ketika menginggatkanku tentang semuanya. Tapi waktu yang menjelaskan semuanya hingga berakhir dengan kepedihan yang ku rasakan bahkan tak bisa ku lupakan ketika orang tuaku sangat kecewa dengan saya. Begitu pedih,sakit yang kurasakan hingga akupun tak bisa berfikir, hingga ku tak bisa membedakan yang mana baik untukku dan mana yang buruk untukku semuanya sudah kelam bagiku karena hatiku sudah tertutup oleh kabut cinta yang sangat pekat. Cinta yang ku bangun selama 5 tahun sekarang menjadi kenangan yang begitu kelam bahkan mungkin menjadi rintihan dalam hatiku. Hingga hanya tersisa sebuah cincin yang tak bermakna sekarang, cincin yang selalu memberi getir pahit dalam setiap hembus nafasku. Dia pergi tanpa mengucapkan selamat tinggal bagiku. Tapi dia pergi dengan seseorang wanita yang ia cintai. Hingga hanya sebuah kenangan yang pahit ku rasakan, dan cincin tunangan yang tinggal kenangan.
Setiap hari acapkali ku memikirkan sesuatu yang tak ada. Hinnga aku sendiri lupa dengan mensyukuri yang sudah ada. Jiwa ku mudah terguncang hanya karena penghianatan cinta. Padahal sesungguhnya aku masih memegang kunci kebahagiaan dalam hidupku yaitu kasih sayang seorang kedua orang tua terhadap anaknya. Hingga setiap malam ku renungkan setiap kejadian demi kejadian dalam hidupku. Ku renungkan kebahagiaan kedua orang tuaku dan orang yang ada di sekelilingku. Hingga aku aku merenungkan sebuah ayat.
Mereka mengetahu nikmat allah, kemudian mereka mengingkarinya
                                                                                                QS.An-Nahl:83
Kalimat yang membuat aku bangkit, membuat aku tau makna kehidupan sebenarnya. Begitu kecil musibah yang aku alami hingga aku berjanji pada diriku sendiri. Menginggat dan mengenang masa lalu , kemudian bersedih dengan hal yang sudah terjadi membuat aku sendiri menjadi oarang yang bodoh di depan mata Allah SWT. Hingga suatu hari kata bijak yang di lontarkan kepada dosenku bapak Agus K  pada kuliah perdanaku di universitas swasta yang termuka. Kata yang selalu ku jadikan pedoman dalam hidupku yaitu” berhati hatilah dengan hatimu karena itu yang engkau fikirkan. Berhati – hatilah dengan fikiranmu karena itu yang engkau akan ucapakn. Berhati hatilah dengan ucapanmu karena itu yang akan engkau lakukan. Dan berhati – hatilah dengan kelakuanmu karena itu merupakan kebiasaanmu”kata yang membuka hatiku, kata yang memberi semangat baru dalam hidupku. Hingga kini aku akan berusa untuk berfikir pada hal yang membuat bermanfaat bagiku sendiri atau bagi orang lain.
Ku ukir jemariku dalam cincin penghianatan
Memberi warna kelabu dalam jiwa
Mentorehkan luka dalam setiap hebusan nafas
Yang ku peroleh hanya sebuah angan
Hanya kilatan petir dan kembali kelam
Cintaku hanya bayanggan yang hadir dalam pelupuk mata
Walau cinta itu tak bersahabat dalam hariku
Tapi akn selalu nampak dalam mataku
Tapi hati ini sudah begitu dekat dalam dadaku
Wahai yang bersemayam dalam hatiku
Meskipun tempatmu jauh dari pelupuk
Aku ingin mengatakan aku ingin berhenti dengan cinta yang menyakitkan
Dan memulai untuk memberi warna baru dalam hati.

Selasa, 20 September 2011

EKOSISTEM

Beberapa saat yang lalu telah membahas artikel tentang pengertian rantai makanan, pada artikel ini masih akan membahas artikel yang berkaitan dengan rantai makanan, yaitu tentang pengertiam Ekosistem, susunan ekosistem dan macam ekosistem. Pada artikel sebelumnya memang juga disinggung tentang ekosistem hanya saja pada artikel tersebut penjelasan tentang pengertian ekosistem kurh ang detail karena berfokus pada rantai makanan. Pengertian ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang membentuk sistem ekolog. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem.
I. Susunan Ekosistem
Suatu ekosistem berdasarkan susunan dan fungsinya tersusu dari beberapa komponen sebagai berikut :
a. Komponen autotrof
autotrof berasal dari kata Auto yang berarti sendiri,   dan trophikos yang berarti “menyediakan makan
pengertian dari Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
b. Komponen heterotrof
Heterotrof berasal dari kata “Heteros” yang berarti  berbeda, dan trophikos yang berarti makanan).
Pengertian dari Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
c. Bahan tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
d. Pengurai (dekomposer)
Pengertian dari Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur.
II. Macam-macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut.
a. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan kalajengking.
2. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular
3. Bioma Hutan Basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung hantu.

4. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang,
Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).

5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.
6. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
b. Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.

Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.

Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.

Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.
1. Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan), dan fagotrof (makrokonsumen), yaitu karnivora predator, parasit, dan saprotrof atau organisme yang hidup pada substrat sisa-sisa organisme.
2. Berdasarkan kebiasaan hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.
a. Plankton; terdiri alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti gerak aliran air.
b. Nekton; hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.
c. Neuston; organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada permukaan air, misalnya serangga air.
d. Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat/bergantung pada tumbuhan atau benda lain, misalnya keong.
e. Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil (melekat) atau bergerak bebas,
misalnya cacing dan remis.